Petisi Brawijaya, Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) sekaligus Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi mengaku bertemu dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kemarin. Budi mengatakan sempat mengobrol dengan Jokowi.
“Iya (bertemu Jokowi). Ngobrol-ngobrol,” kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Budi mengatakan dirinya sempat membahas soal Partai Super Tbk. Namun Budi Arie enggan merinci apakah Partai Super Tbk tersebut merupakan partai baru yang akan dibentuk bersama Jokowi. Dia menuturkan partai tersebut adalah partai rakyat.
“Partai super Tbk, yaudah terjemahin aja. Partai dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat,” kata Budi.
Meski begitu, Budi enggan menjawab lebih rinci soal rencana pembentukan partai baru tersebut ketika ditanyakan lebih jauh.
“Segitu dulu jangan banyak-banyak,” kata Menteri Koperasi itu.
Budi memastikan dirinya dan Jokowi terus mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto agar bisa menghdapi berbagai persoalan dunia. Ia berharap pemerintahan ini bisa sukses di tengah berbagai kondisi dunia yang dinamis.
“Ya nanti tunggu, yang pasti kita harus dukung pemerintahan Pak Prabowo supaya bisa sukses di tengah berbagai kondisi dunia yang dinamis. Gitu ya,” ujar Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan dirinya juga membahas berbagai persoalan saat bertemu dengan Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengaku akan bertemu Presiden Ke-7 Joko Widodo alias Jokowi. Hal itu disampaikannya usai agenda reshuffle perdana menteri Presiden Prabowo Subianto.
“Ya, ini mau ketemu (Jokowi),” tutur Budi setelah menghadiri reshuffle Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Budi Arie sendiri tidak banyak berkomentar soal pembahasan saat bertemu Jokowi nanti. Yang pasti, komunikasi yang dilakukan terkait dengan kepentingan bangsa dan negara. “Ngobrol saja,” kata Budi Arie.
Sebelumnya Jokowi sempat melontarkan pernyataan ‘partai perorangan’ saat ditanya perihal dirinya sudah sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan (PDIP) pada Desember 2024 lalu. Jokowi tidak menerangkan lebih jauh lagi apa yang dimaksud dengan pernyataannya itu.