Petisi Brawijaya, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meminta agar jajarannya memberikan update terkini mengenai penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Permintaan itu disampaikan Presiden Prabowo saat memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Ratas tersebut digelar secara daring pada Selasa (12/11/2024) pukul 22.00 WIB atau pukul 10.00 waktu di Washington DC, karena Presiden saat ini masih melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat.
Menko PMK Pratikno menerangkan, Presiden Prabowo meminta laporan terbaru terkait upaya tanggap darurat, kondisi pengungsian, dan pemulihan wilayah yang terdampak bencana.
“Bapak Presiden ingin memperoleh update tentang kondisi penanganan bencana erupsi di NTT, dan kami sudah melaporkan detail tentang penanganan tanggap darurat kondisi saat ini,” ujar Pratikno.
Selain fokus pada penanganan darurat, Menko PMK menjelaskan pemerintah juga akan menyiapkan langkah-langkah strategis pasca bencana, menyiapkan segala kebutuhan masyarakat terdampak agar dapat menjalani aktivitas seperti semula, termasuk dukungan Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar yang akan melakukan langkah pemulihan ekonomi masyarakat.
“Kami laporkan juga tentang penanganan pasca bencana, jadi walaupun bencana belum selesai, rehabilitasi dan rekonstruksi sudah disiapkan, termasuk bangunan perumahan, Pak Menko PM juga menyampaikan dukungannya terhadap pemulihan ekonomi masyarakat,” lanjut Pratikno.
Pratikno menuturkan, Presiden Prabowo dalam rapat menegaskan pentingnya koordinasi yang kompak antara kementerian dan lembaga untuk memastikan penanganan berjalan efektif. Presiden meminta agar para menteri dan pejabat tinggi turun langsung ke lapangan secara bergantian untuk memantau penanganan bencana.
“Pak Presiden berkali-kali menegaskan bahwa pemerintah pusat harus hadir menyelamatkan dan melayani warga sebaik-baiknya, dan juga segera melakukan rehabilitasi, rekonstruksi, dan pemulihan ekonomi masyarakat,” jelas Pratikno.
Berdasarkan info terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mencatat sebanyak 13.116 orang telah mengungsi per Selasa pukul 20.00 WIB.
Dikabarkan hingga hari ini, proses evakuasi warga masih berlangsung dengan situasi yang masih terkendali.
Selain itu, sebanyak 26 jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok dipastikan dibatalkan pada hari ini, Rabu (13/11/2024). Bahkan pihak bandara Lombok memperkirakan jumlah tersebut masih bisa terus bertambah melihat kondisi serta perkembangan perubahan situasi dan arah angin.