Petisi Brawijaya, Jakarta – Hasil hitung cepat Pilkada Jawa Tengah 2024 menjadi sorotan publik. Pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) yang diusung PDI-P, kalah dari Ahmad Luthfi dan Taj Yasin dengan perolehan suara 40,70 persen berbanding 59,30 persen. Kekalahan ini mengejutkan mengingat Jawa Tengah dikenal sebagai basis kuat PDI-P.
Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, angkat bicara. Dalam pernyataannya, Ia menyebut kekalahan ini mengejutkan. Menurut Megawati, kekalahan di ‘Kandang Banteng’ ini merupakan indikasi serius bahwa demokrasi sedang terancam.
“Jawa Tengah bukan hanya ‘Kandang Banteng’, tetapi juga basis persemaian nasionalisme dan patriotisme,” ujarnya.
Megawati pun menyoroti mobilisasi alat negara dan manipulasi kekuasaan sebagai penyebab utama. Dia mengaku mendapatkan laporan betapa masifnya penggunaan penjabat kepala daerah, hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral.
“Ini tidak boleh dibiarkan lagi, mengingat Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan penting bahwa aparatur negara yang tidak netral, bisa dipidanakan,” kata Megawati, Jakarta, Rabu (27/11).
Ketua Umum PDI-P ini tidak segan menyinggung aspek etika dan moral yang menurutnya telah terabaikan. Ia menyebut tindakan mobilisasi kekuasaan sebagai pembungkaman suara rakyat.
“Apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas etika, moral, dan hati nurani,” ujar Megawati. Ia meminta kader PDI-P untuk tetap berjuang demi keadilan.
Megawati menyatakan bahwa jika praktik seperti ini dibiarkan, demokrasi Indonesia berada dalam ancaman besar. Ia menyoroti bahwa pilkada seharusnya menjadi momentum peningkatan peradaban politik. Ia juga menekankan bahwa demokrasi tidak boleh dijadikan alat kekuasaan semata.
“PDI Perjuangan tidak akan lelah berjuang melawan bentuk intimidasi kekuasaan,” tambahnya.
Dalam pidatonya, Megawati menyerukan semua simpatisan dan masyarakat untuk tidak takut menyuarakan kebenaran. Ia pun berharap pilkada dapat kembali ke jalurnya sebagai sarana demokrasi yang beretika.
“Pilkada harus mencerminkan moralitas dan hati nurani bangsa,” tutup Megawati.
Untuk diketahui, pasangan calon nomor urut 1 Andika Perkasa – Hendrar Prihadi mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.
Andika Perkasa merupakan mantan Panglima TNI dan sempat menjadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sedangkan, Hendrar Prihadi merupakan mantan Wali Kota Semarang dua periode 2013-2022. Kini dia menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Sementara itu, Paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen secara terang-terangan mendapat dukungan dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Pasangan ini diusung oleh gabungan sembilan partai politik termasuk Gerindra, Golkar, PPP, dan Demokrat.
Adapun, Ahmad Luthfi sebelumnya merupakan mantan Kapolda Jawa Tengah sejak 2020. Sementara, Taj Yasin Maimoen merupakan putra ulama KH. Maimoen Zubair Taj Yasin. Dia sempat menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023 mendampingi Ganjar Pranowo.
Sebagai catatan, hasil hitung cepat yang disampaikan sejumlah lembaga survei tersebut bukanlah hasil resmi atau real count. Perolehan suara tersebut akan terus berubah hingga perhitungan suara selesai dilaksanakan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jawa Tengah.